Minggu, 28 November 2010

Nhieta safitri rahayu


Suatu Pilihan


“Aaarggghhhhh……. Sialan!”  Teriak Fadly dengan kencangnya. Kemarahan yang besar terpancar dari wajah fadly. Teman-temannya hanya terheran-heran ketika seorang fadly sosok yang kalem itu marah besar. Dan gak jelas kenapa dia semarah itu.
“Kamu kenapa fadly? Gak biasanya kamu semarah itu?” Tanya fania teman sebangku fadly. Fadly tidak menjawab pertanyaan fania, dia hanya diam seribu bahasa. Mengatur nafasnya yang terengah-engah seperti habis dikejar orang gila saja.
Pelajatan terakhir pun  selesai. Bel berbunyi disambut meriah dengan teriakan anak-anak yang sudah ingin secepatnya pulang. Mereka semua bergembira. Terkecuali fadly. Dia sama sekali tidak menunjukan wajah yang gembira. Yang terlihat dia hanya diam,diam,dan diam.
Fadly Andrian bersekolah di SMP Harapan Indah Bekasi. Ia duduk di kelas IX-F. Fadly dikenal sebagai anak yang kalem, dingin, cuek , jutek, dan pendiam. Ia jarang berkomunikasi dengan orang lai. Sehingga orang – orang pun segan untuk mendekatinya. Mereka berkomunikasi dengan fadly hanya ketika mereka sedang dalam keadaan penting saja. Dalam keadaan sehari-hari mereka hnya saling terdiam.
Tapi itu tidak berlaku kepada Fania Rahesita. Yang merupakan sahabat Fadly dan teman sebangkunya dari sejak ia kelas satu sampai sekarang. Di mata Fania fadly adalah sosok yang baik, dewasa, dan cuek. Sehingga fania merasa aneh tatkala melihat fadly marah besar. Fania tidak tahu masalah apa yang sedang menimpa fadly.
Sering kali ia curhat bersama atau mendiskusikan masalah mereka berdua secara bersamaan. Agar masalah yang mereka hadapi cepat selesai. Namun kali ini tidak.
Fadly langsung beranjak pergi dari tempat duduknya meninggalkan sekolah. Tanpa berpamitan dulu  kepada Fania. Memang belakangan Ini fadly terlihat murung. Seperti sedang menghadapi suatu persoalan yang besar.
Memang, kali ini fadly menghadapi masalah yang amat berat. Yang tidak dapat ia ceritakan kepada semua orang. Termasuk kepada sahabatnya sendiri yaitu fania.
Dia sudah terlanjur malu besar jika semua orang tau apa yang ia alami. Dirinya sendiri akan malu, keluarganya dan termasuk juga fania akan malu jika mengetahui permasalahannya yang satu ini.
Fadly pulang kerumah dengan jalan terseok – seok seperti orang yang sedang mabok. Badannya sudah menggigil tak karuan. Seasampainya dirumah. Fadly langsung menyendiri di kamar dan mengunci pintu kamarnya. Kemudian ia menelan beberapa pil kuning yang ia ambil dari jaketnya.
Kalian tau gak apa pil kuning itu?... coba tebak?!!!... ya benar.! Itu adalah pil penenang atau sejenis narkoba dan narkotika.
Fadly sudah terlanjur Nge-Drugs, dia gak tahu harus gimana lagi. Disaat tubuhnya sakau dan dia tidak kuat untuk menahan rasa sakit itu uterus menerus. Ingin rasanya aldi bercerita kepazda fania tentang masalahnya itu. Namun, sudah terbayang di fikirannya, fania akan sangat syok dan kecewa kepada fadly jika ia tahu bahwa fadly Nge-Drugs.
Sudah 6 bulan ia terjerumus kedalam lubang setan itu. Namun, apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur. Fadly tidak bias berkata tidak kala tubuhnya Nagih obat terlarang itu. Yang hanya akan memberikan kepuasan sesaat.

Senin, 15 November 2009…..
Disekolah Fadly menjadi tidak konsen ketika belajar. Pengaruh obat terlarang itu makin merusak dirinya.
“Hari ini kita akan praktek biologi di laboratorium. Diharapakan kalian berpasangan untuk praktek sekarang!”. Teriak Bu Setsu dengan tegas. Bu Setsu memang dikenal sebagai guru yang cukup “killer” di SMP Harapan Indah ini.
Fania pun langsung meminta Fadly untuk menjadi pasangan prakteknya.
“Fadly, kamu sama aku aja ya? Biar aku nggak repot kalau lagi praktek. Suka canggung gitu!..” kata Fania, fadly hanya mengangguk tanda setuju.
Murid – murid pun berlarian menuju Laboratorium. Karena mereka ingin mendapatkan kursi duduk yang paling depan. Fadly dan Fania pun berjalan menuju ruang  Laboratorium. Akan tetapi……..
GUBRAAAKKKKKKK……
Tubuh Fadly terjatuh kelantai, Pingsan tak sadarkan diri. Seketika fania pun kaget dan panik.
“ Fadly…….!!!!!!”. teriak fania panik
“ hei teman – teman, tolong bantuin aku! Fadly pingsan!”… teriak fania
Teman – temannya pun langsung berdatangan dan menggotong fadly ke ruangan UKS.
Tinggalah fadly dan fania berduaan di ruang UKS itu. Fania menangis melihat fadly tak sadarkan diri. Setelah fadly siuman, ia bertanya kepada fadly.
“ Fadly, kamu itu sakit apa sih? Sampai kamu pingsan gitu?.. aku takut kamu kenapa – napa”. Tanya fania sambil menangis.
“A…a…a…ku gak apa-apa kok fan..” kata fadly dengan terbata – bata.
“ Kamu Bohong! Mana mungkin kamu gaka apa-apa sampai pingsan begitu? Cerita sama aku kalau kamu punya masalah fadly!”… tangisan fania semakin menjadi – jadi.
“ Fan, maafin aku ya kalo aku punya salah sama kamu, dan teman – teman. Mungkin umurku sudah gak lama lagi. Aku sudah gak kuat lagi fan..” kata fadly dengan lemah. Fadly kemudian pingsan lagi tak sadarkan diri.
Fania segera membawa fadly ke Rumah Sakit “Cinta Semu”. Fania panik setengah mati. Saking paniknya, ia sampai lupa belum menghubungi orang tua fadly. Kemudian fania menelepon mama nya fadly.
Seperempat jam kemudian, bu marsya, mamanya fadly sudah berada di rumah sakit.
“ Fania fadly kenapa?” Tanya bu marsya.
“ saya juga nggak tau bu. Tadi di sekolah tiba – tiba fadly pingsan. Saya gak tau dia kenapa.? Tapi tadi fadly bilang dia sudah nggak kuat. Tapi gak tau kenapa?”. Tutur Fania.
Beberapa menit kemudian, dokter keluar dari UGD.
“ Keluaraga dari saudara fadly ?”….
“ Saya pak, saya ibunya” kata bu marsya
“ maaf bu. Kami sudah erusaha semaksimal mungkin untuk menlong anak ibu.” Dokter itu menghela nafas sejenak.” Tapi tuhan berkata lain. Maafkan kami bu!”.. tambah dokter.
“ innalillahi wainna lilahirajiun”.. kata bu marsya yang kemudian menangis.
“ nggak,,, nggak mungkin. Fadly!!!..” teriak fania histeris.
“ tapi, sebenarnya anak saya kenapa dok? Sakit apa dia?” Tanya bu marsya.
“ dia terlalu banyak meminun obat penenang. Dengan dosis yang banyak. Dan akhirnya dia OverDosis.” Jelas dokter.
“ Astagfirullahaladzim…… Fadly O.D…?” teriak fania. Ia tidak mengira sahabatnya terlibat narkoba dan semacamnya. Obat-obatan terlarang yang dapat merusak masa depan anak bangsa. Dan itu terjadi pada sahabatnya sendiri, yaitu Fadly Muhammad Fahrurezi.                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar